Sebuah pernyataan mengatakan bahwa “ Orang
Indonesia lebih suka menonton TV daripada membaca “ barangkali ada
benarnya. TV adalah salah satu media informasi yang paling digemari oleh
masyarakat Indonesia , jadi tidak salah jika dikatakan siapa yang menguasai
media informasi maka ia akan menguasai dunia , karena media informasi sanggup
menjungkir balikkan fakta, menciptakan isu , memanipulasi berita , menciptakan
“ image “ ( citra ) dan mempengaruhi psikologi masyarakat dengan tehnik
propaganda (penayangan yang terus menerus) , ya . . media TV bahkan mampu
menciptakan seseorang menjadi selebriti , TV mampu mendramatisir kejadian
untuk menciptakan opini-opini ditengah-tengah masyarakat dan bisa
mengendalikan isu serta pemberitaan.
Media
massa memiliki pengaruh besar atas apa yang kita lihat, mengontrol sesuatu yang
tidak dan harus diketahui , kta dengar , kita pikir , tentang ilmu
pengetahuan, agama, bisnis, ekonomi , politik dan lainnya.
Cita-cita Yahudi untuk menggenggam dunia nampaknya benar-benar dilakukan. Media massa, sebagai sarana efektif dalam menyampaikan pesan kepada khalayak, berhasil dimiliki Yahudi. Di jalur media massa ini, Yahudi berhasil menyebarkan informasi yang cenderung menguntungkan mereka, baik dari segi bisnis maupun politis.
Tahun 1869, seorang rabi (pemuka agama) Yahudi Rashoron, dalam suatu khutbahnya di Braga menuturkan betapa pentingnya media massa, dia mengatakan “jika emas merupakan kekuatan pertama kita untuk mendominasi dunia, maka dunia jurnalistik / media informasi merupakan kekuatan kedua bagi kita”. Sangat jelas terlihat Yahudi sangat ingin menguasai dunia dengan rencana di bidang publisistik, yang akan mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia.
Pada tahun 1897 di Basel , Swiss , diadakan konferensi pertama zionis yang dipimpin oleh Theodor Herzl dimana rencana-rencana bidang publisistik mereka tuangkan dalam rencana kerja pemimpin zionis nomor 12, yang biasa dikenal sebagai protocol kedua belas.
Cita-cita Yahudi untuk menggenggam dunia nampaknya benar-benar dilakukan. Media massa, sebagai sarana efektif dalam menyampaikan pesan kepada khalayak, berhasil dimiliki Yahudi. Di jalur media massa ini, Yahudi berhasil menyebarkan informasi yang cenderung menguntungkan mereka, baik dari segi bisnis maupun politis.
Tahun 1869, seorang rabi (pemuka agama) Yahudi Rashoron, dalam suatu khutbahnya di Braga menuturkan betapa pentingnya media massa, dia mengatakan “jika emas merupakan kekuatan pertama kita untuk mendominasi dunia, maka dunia jurnalistik / media informasi merupakan kekuatan kedua bagi kita”. Sangat jelas terlihat Yahudi sangat ingin menguasai dunia dengan rencana di bidang publisistik, yang akan mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia.
Pada tahun 1897 di Basel , Swiss , diadakan konferensi pertama zionis yang dipimpin oleh Theodor Herzl dimana rencana-rencana bidang publisistik mereka tuangkan dalam rencana kerja pemimpin zionis nomor 12, yang biasa dikenal sebagai protocol kedua belas.
Isi protocol kedua belas adalah sebagai
berikut : “ Kita akan menangani pers ( media informasi )
dengan cara sebagai berikut ;
1. Kita harus menunggangi dan
mengendalikannya dengan ketat . kita juga harus melakukan hal yang
sama dengan barang cetakan , karena kita perlu melepaskan diri kita dari
serangan-serangan pers, kalau kita terbuka terhadap kecaman melalui pamplet dan
buku-buku.
2. Tak boleh satupun pernyataan sampai ke masyarakat
diluar pengawasan kita . kita telah mencapai hal itu pada saat ini sampai pada
suatu tingkat dimana semua berita disalurkan melalui pejabat-pejabat
berita yang kita kendalikan dari seluruh bagian dunia.
3. Literatur dan jurnalisme meupakan dua kekuatan
pendidikan yang sangat penting , dan kerena itu pemerintah kita akan menjadi
pemilik sebahagian besar dari junal-jurnal yang ada. Kalau ada 10 (sepuluh) jurnal swasta , maka
kita harus memiliki 30 (tiga puluh) dan seterusnya. Hal ini
tidak boleh sampai menimbulkan kecurigaan di masyarakat, karena alasannya semua
jurnal yang kita terbitkan akan diluar kecenderungan dan pendapat yang
paling kontroversi , jadi kita membangun kepercayaan pada masyarakat dan menarik
perhatian lawan-lawan kita yang tidak mencurigai kita , dan akan masuk
perangkap kita dan akan membuat mereka tidak berbahaya.”
( ‘Protokol yang
kedua belas’)
Saat ini
mayoritas perusahaan media massa di dunia dimiliki dan dikendalikan
oleh Yahudi , tak tanggung-tanggung , mereka menguasai 96 % dan uniknya
penguasaan itu hanya dilakukan oleh enam media saja yaitu : CNN , Fox News ,
Washington Pos , CBS , ABC dan NBC .
Peran media massa
begitu kuat membentuk opini masyarakat Amerika dan Eropah , sehingga tak heran
jika dikatakan media massa adalah kekuatan
terbesar saat ini, seperti kasus perang Irak , peristiwa 9/11 ,
propaganda Holocaust dan lain-lain. Media massa adalah
senjata tercanggih saat ini karena ia dapat dengan
mudah menghancurkan musuh tanpa peperangan yang berarti
karena dengan kekuatan media massa mereka mudah mengadu
domba dan menghasut musuh-musuh agar saling curiga dan saling
serang diantara mereka.
Bisnis media di
Indonesia , tak bisa dipungkiri juga sudah dimasuki pebisnis Yahudi , Anteve (
AnTv ) yang dibeli oleh group Bakrie , 20% sahamnya adalah milik Star TV
Hongkong , dan Star TV Hongkong ini adalah milik raja media Rupert
Murdock , yahudi Australia yang merupakan operator media massa keluarga
Rothschild bersama beberapa figure misteri lainnya dengan
menggunakan tangan-tangan pengusaha lokal , sudah menguasai mayoritas
media massa nasional . Rupert Murdock yang dikenal sebagai
simpatisan Republikan yang menggelar acara pengumpulan dana
kampanya Hillary Clinton, Senator dari partai Demokrat.
Hillary Clinton bahkan telah datang ke acara ‘ dahsyat ‘ . . . dimana isteri
boss MNC Harry Tanoesoedibjo dan isteri Liliana Tanoesoedibjo adalah fans
beratnya Hillary Clinton .
Hari ini untuk
mencari berita yang tidak bias menjadi semakin sulit , hal hal yang kita lihat
di televisi kebanyakannya hanyalah hal-hal yang bersifat kebahagian ilusi ,
uang , hura-hura , pamer aurat , lelucon , sendau gurau, perselingkuhan , gaul
bebas , figur-figur bencong (kebanci-bancian), peristiwa-peristiwa tindak
kekerasan, perkelahian masal dan lain-lain “ kebaikan” yang tengah dipromosikan
oleh sekelompok orang-orang yahudi bersama dengan kaki tangan mereka dari
belakang layar, mereka ingin menghancurkan semua tata nilai
kehidupan social dan budaya yang bersumber dari kesucian Agama , dan diatas
puing-puingnya mereka membangun tata nilai baru dimana mereka menjadi
penguasanya.
Wallahu’alam
No comments:
Post a Comment